Krisis keuangan yang terjadi di Kawasan Asia termasuk Indonesia menimbulkan dampak yang sangat buruk, yaitu hilangnya kepercayaan masyrakat terhadapa lembaga-lembaga keuangan serta menurunnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Salah satu faktor pemicunya yaitu lemahnya sistem keuangan. Nilai tukar rupiah yang semakin melemah mengakibatkan kenaikan harga di berbagai komoditas sehingga sampai saat ini wacana dalam menjaga stabilitas sistem keuangan menjadi perhatian yang serius.
Semakin berkembangnya suatu negara, maka kegiataan pereknomian akan mengalami banyak permasalahan. Hal ini menyebabkan cepat atau lambat stabilitas sistem keuangan akan menjadi sorotan di Indonesia. Hal ini menyebabkan cepat atau lambat stabilitas keuangan akan menjadi sorotan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana mejaga stabilitas sistem keuangan saat ini dan di masya yang akan datang, serta bagaimana agar perekonmian tahan terhadap guncangan-guncangan dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi, baik didalam maupun luar negeri.
Tidak hanya di Indonesia, seluruh negara menginingkan keadaan perekonomian yang stabil. Namun, keadaan pereknomian suatu negara selalu mengalami keguncangan (
instabil) sehingga dalam hal ini banyak negara-negara yang membentuk badan yang secara khusus menangani maslah stabilitas sistem keuangan. Sistem keuangan memang peranan penting dalam perekonimian yaitu menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam pemahaman yang lebih sempit, stabilitas keuangan didefinisikan sebaliknya, yaitu menghindari instabilitas sistem keuangan. Jika terjadi instabilitas sistem keuangan, maka sistem keuangan menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai.
Pengertian Stabilitas Sistem Keuangan
Secara umum isitilah stabilitas sistem keuangan telah dikenal banyak pelaku ekonomi. Namun, stabilitas sistem keuangan (SSK) sebenarnya belum memiliki definisi baku yang telah diterima secara internasional. Oleh karena itu, muncul beberapa definisi mengenai stabilitas sistem keuangan yang pada initinya mengatakan bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil pada sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi.
Berikut beberapa definisis stabilitas sistem keuangan yang idambil dari berbagai sumber:
- Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (Shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor rill dan sistem keuangan.
- Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
- Stabilitasi sistem ekonomi adalah suatu kondisi di mana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alkoasi dana, serta pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor keuangan. Ketidak stabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antarkegagalan pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik). Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.
^^ Klik
Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan
- Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
- Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat khususnya perbankan.
- Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayran.
- Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas sistem keuangan.
- Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaringan pengaman sisem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort.
Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab terhadap Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan merupakan kebijakan publik sehingga secara umum semua pihak yang terkait dengan sistem keuangan ikut bertanggung jawab, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (pemerintah, bank sentral, lembaga penjamin simpanan dan lain-lain). Pelaku keuangan (bank, pasar modal dan lembaga keuangan bukan bank). Serta publik khususnya pengguna jasa keuangan. Namun pelaksanaan fungsi yang mendorongnya terciptanya stabilitas sistem keuangan dilakukan oleh bank sentral, karena bank sentral dapat dengan cepat memitigasi dampak terjadinya instabilitas terhadapt ekonomi melalui instrumen yang dimilikinya untuk mengurangi tekanan likuiditas maupun mempercepat pemulihan kepercayaan masyarakat.
Kerangka Stabilitas Sistem Keuangan
Dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, tidak seluruh kegiatan dalam sistem keuangan berada dalam wewenang Bank Indonesia. Sebagai sebuah sistem, stabilitas keuangan harus dilakukan secara utuh. Oleh karena itu, dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara menyeluruh diperlukan kerangka kerja sama dengan lembaga terkait yaitu pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari duplikasi dan gesekan kepentingan dari masing-masing lembaga terkait. Berikut gambaran umum kerangka stabilitas sistem keuangan.