Pada larutan elektrolit terdapat ion-ion yang berbeda muatan dan bergerak bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katode dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut. Larutan elektrolit yang menghubungkan kedua elektrode tersebut dapat membuat aliran listrik dalam rangkaian sehigga larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Jika semua ion larutan telah berubah menjadi partikel netral, maka tidak ada partikel negatif maupun positif yang memberikan atau menerima elektron, sehingga tidak dapat lagi mengalirkan arus listrik.
Bilamana saat elektrode dihubungkan sumber tegangan listik, terlihat gas klorin (Cl
2) pada anode dan pada katode akan terlapisi oleh logam tembaga (Cu). Zat elektrolit CuCl
2 terionisasi menjadi Cu
2+ dan Cl
- yang bergerak bebas secara acak di antara molekul-molekul air. Adanya arus listrik, ion Cu
2+ bergerak menuju kutub negatif (katode). Elektron ditangkap oleh ion-ion Cu
2+ dan ion Cu
2+ berubah menjadi atom Cu. Ion Cl
- bergerak menuju kutub positif (anode), ion-ion Cl
- melepaskan elektronnya.
Cu
2+(aq) + 2Cl
-(aq) → Cu
(s) + Cl
2(g)
Elektron dari ion Cl
- mengalir melalui kawat penghantar dari anode ke katode dan iikat oleh ion Cu
2+ di katode. Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. ion-ion penusun senyaw ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl. Bila dilarutkan dalam air akan terionisasi sesuai permintaan: NaCl(s) →Na
+(aq) + Cl
-(aq)ket: → : di larutkan oleh Air (H
2O).
Semua senyawa ion yang larut dalam air tergolong elektrolit kuat, baik senyawa basa maupun garam. Contoh:
- Natrium Klorida (NaCl)
- Kalium Klorida (KCl)
- Natrium hidroksida(NaOH)
- Kalium Hidroksida (KOH)
- Barium Hidroksida (Ba(OH)2)
2. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan kedalam air akan terurai menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion-ion. Contoh:
- Asam Klorida (HCl)
- Asam Sulfat (H2SO4)
- Asam Asetat(CH3COOH)
- Amonia (NH3)
- Asam Nitrat (HNO3)
HCl pda suhu biasa berwujud gas dan sama sekali tidak mengandung ion. ketika HCl dilarutkan kedalam air, terjadi pemebentukan ion H
+ dan Cl
-. Reaksi ionisasi: HCl
(g) → H
+(aq) + Cl
-(aq) ket: → : di larutkan oleh Air (H
2O).
Beberapa senyawa kovalen polar dapat berionisasi tetapi tidak sempurna (sedikit ion) maka Contoh: CH
3COOH
(l) + H
2O
(l) → H
+(aq) + CH
3COO
-(aq)
Larutan elektrolit dapat dihasilkan dari reaksi senyawa kovalen dengan air,sehingga membentuk ion-ion. Reaksi ionisasi: NH
3(g) + H
2O
(l) → NH
4+(aq) + OH
-(aq) .