Berita keberhasilan Columbus menemukan daerah baru sampai pada Raja Portugis sekarang terkenal dengan sebutan Portugal yaitu
Raja Manuel I. Raja Portugis memanggil
Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera mencari tanah Hindia. Vasco da Gama menjari jalan agar lebih cepat sampai ke tanah Hindia. Sebelum Vasco da Gama mendapat perintah melakukan ekspedisi, sudah ada pelaut Bangsa Portugis yaitu
Bartholemus Diaz yang melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan menulusuri pantai barat Afrika.
Baca artikel lainnya:
Hukum Perbandingan atau Hukum Proust
Pada tahun 1488 karena adanya serangan ombak yang besar, terpaksa
Bartholomeus Diaz mendarat di suatu ujung selatan Benua Afrika. Kemudian tempat tersebut dinamakan Tanjung Harapan.Kemudian Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan penjelajahannya untuk mencari dunia timur dari perwakilan Bangsa Portugis dan memilih kembali ke negaranya.
Untuk memulai penjelajahannya, Vasco da Gama pada bulan Juli 1947 berangkat dari Pelabuhan Lisabon. Vasco da Gama juga mengambil rute yang sama yaitu rute yang pernah diambil oleh Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk dari pelaut Bangsa Moor yang telah disewanya, Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan dan berlayar menyusuri pantai timur Afrika, kemudian berbelok kanan dan sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ternyata rombongan Vasco da Gama sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu
padrao yang sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi diberi patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan tersebut milik bangsa Portugis. Di Goa, India, Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang. Dengan kesuksesan tersebut, raja Portugis mengangkat Vasco da Gama sebagai penguasa Goa atas nama pemerintah bangsa Portugis.
Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang portugis menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Orang-orang portugis mendapatkan kabar bahwa Malaka adalah kota pusat perdagangan rempah-rempah. Selanjutnya dipersiapkan ekspedisi yang dipimpin oleh
Alfonso da Albuquerque untuk menguasai malaka. Pada tahun 1511 Armada bangsa portugis berhasil menguasai malaka. Dengan menguasai malaka portugis semakin mendekati kepulauan nusantara dan mereka mengetahui tempat penghasil rempah-rempah yaitu di kepulauan Nusantara, khususnya di kepulauan Maluku.
Pada waktu itu, Kerajaan malaka sudah bercorak Islam dan dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1511). Dengan dikuasainya malaka, maka portugis memperoleh dua keuntungan yaitu sebagai berikut:
- Portugis akan menguasai jalur perdagangan penting di Asia, termasuk perdagangan rempah-rempah.
- Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku. Oleh karena itu, kemudian Portugis membangun basis militer yang kuat di Malaka.
Tindakan portugis tersebut mendapat protes dan perlawanan dari berbagai pihak seperti pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan oleh seorang pemuka masyarakat yang bernama
Pate Kadir (Katir). Namun karena senjata Portugis lengkap, Pate Kadir dapat dipukul mundur dan kemudian meloloskan diri sampai ke jepara dan Demak. Tindakan Portugis memonopoli perdagangan juga mendapatkan perlawanan dari penguasa Demak. Pasukan Demak di bawah pimpinan
Pati Unus melancarkan perlawanan terhadap portugis di Malaka. Namun serangan pasukan Demak yang diperkuat dengan bergabungnya Pate Kadir belum menandingin Portugis.